Mohon maaf sebelumnya, karena kubiarkan postingan Bapak-Ibu guru buleku berdiam berhari-hari tanpa ada update artikel setelahnya. Maaf juga untuk mereka yang sudah capek-capek ngeklik dan koment Blog Putri, mengharap segera di kunjungi balik, atau follow balik namun baru 2-3 hari kemudian baru bisa terbalas.
Ini alasannya: ( Maaf nih sebelumnya, bukan mau belagu sok sibuk atau sebagainya, tapi yang namanya curhat, dengarkan saja ya.. !!! )
Kegiatanku beberapa hari terakhir semakin nggak karuan padatnya. Terhitung sekitar 1-2 minggu terakhir, Aku jarang ada di rumah. Kelayapan entah kemana, di jalanan, di gedung-gedung populer Surabaya. Tapi bukan untuk seneng-seneng, cari hiburan, atau malah dugem (astaghfirullah), melainkan untuk menjalankan kewajibanku sebagai Koordinator keberangkatan ke Xiamen.
Yap yap, jangan bosen-bosen yah baca curhatanku yang satu ini. Soalnya emang, uh uh uh.. ngos-ngosan banget jalani profesi yang sekaligus menjadi kebanggaan guru-guru di sekolahku ini (kemarin waktu bilang sama Mam Menik,
Oke, hari ini adalah latihan dalam rangka Pre-Departures yang kedua. Latihannya berupa latihan nari dengan jenis tarian yang super ribet, super genit, super susah, super energik, dan super membingungkan yang pernah Aku pelajari (maklum, sebelumnya belajar dan performing dengan tari remo yang notabene lebih mudah). Nama tarinya Sparkling Surabaya. Ya Allah, Aku latihan 2 jam aja, keringet ngalir sudah segede jagung. 2 kancing bajuku lepas, bayangkan seberapa hebatnya aku bergerak. Belajar gerakan kaki dan tangan sih nggak susah-susah amat, yang susah itu waktu belajar goyangin pinggul. Boooo'... Malu rasanya. Namun hasilnya manis, berhasil. Alhamdulillah lagi nggak puasa. Andaikan puasa, bisa kehabisan nafas dan dehodrasi berat, bagaikan ikan dikeluarkan dari akuarium, dan dijemur. Wooots...!!!
Well, tadi juga pulang malem. Sekitar pukul 19.00 baru menginjakkan kaki di rumah tercinta. Eh, tiba di kamar, disambut lembaran KTP dengan foto super aneh yang miring-miring. Tragisnya, KTP itu atas namaku, Putri Fatmawati. Baru inget, tadi foto di kecamatan di dalem sebuah ruangan. Ruangannya ditutup, dikunci pintunya. Nggak diukur ketepatannya, tiba-tiba petugasnya bilang "Sudah, Mbak!!" Loh, kapan jepretnya coba? nggak ada cahaya, nggak ada flash dan penyeimbang gambar. Singkat sih prosesnya, tapi hasilnya, uhh.. Mengecewakan banget. Malu nih kalo dilihat temenku, udah ini KTP pertama. Kesannya buruuuuuuk!!! Ah yasudah, nasib foto KTP-ku jelek.
Ah, hari ini melelahkan, mengesalkan, sekaligus menjadi hari yang pantas dikenang. Semoga esok lebih baik. :)
No comments:
Post a Comment