Sunday, August 28, 2011

Antara Aku, Laptop Baru dan Paman Favorit

It’s time to curhat..!! Yay..

Ditemani sebotol soda berwarna biru ini, aku mabuk *ndak lucu banget, mabuk soda*. Maksudnya, mabuk mengombang-ambingkan kata dan kejadian silam yang masih menelur dan terus bertelur di hipotalamus *yang bukan orang Sains kebanyakan nggak tahu, hipotalamus itu bagian dalam otak, bro*. 
Kejadian ini dimulai saat dialog antara Aku dan Hunny-ku berlangsung beberapa hari yang lalu. Dia tiba-tiba tanya; “ yank, (menyebutkan merk, jadi malu ) laptopmu itu windows-nya asli ndak? (dengan nada Surabaya yang medoknya khas ) “. Diieng, ini anak kesambet setan apa yak? Tiba-tiba tanya hal sesakral itu? Jujur sih, aku juga nggak tahu windows-ku asli apa ndak. Soalnya, laptopku itu sudah pernah diinstal ulang sama Paman pada sistem windows-nya karena pernah diserang ribuan trojan. Tapi yang jadi masalah, kenapa Hunny-ku nanyain windows? Untuk apa? Dia kan nggak pacaran sama windows, tapi sama Aku, aneh nih, jadi curiga..!!


 Usut punya usut, dengan sedikit rayuan sana-sini, akhirnya dia mulai ceramah juga. Ternyata Hunny-ku perhatiannya over. Keberangkatanku yang kurang lebih 2 minggu lagi menuju kota seni, Xiamen, China rupanya sudah dia perhitungkan baik-baik. Bahkan untuk masalah yang bagiku cukup nggak penting ini. Awalnya sih aku berpikiran seperti itu, ini masalah nggak penting, urusan windows aja koq repot. Yang penting, laptopnya aku bawa ke China dengan selamat, rebes kan..??

Tapi, ternyata pikiranku itu masih sangat kekanakan. Hal yang aku kira nggak penting itu mampu memorak porandakan hariku jadi gelabakan. Karena suatu fakta, si Hunny bilang; “ kalo sudah di bandara, laptopmu akan diperiksa windows-nya, sayang. Dan kalo ketahuan windows-mu nggak orisinil, laptopmu tersita di bandara Indonesia dan nggak bakal bisa kamu bawa ke China “ dan, seperti dia tahu isi pikiranku yang selalu ingin mengorek informasi dalam-dalam, dia menambahkan “ kamu pulang sekalipun, laptopmu tetep nggak bisa diambil “. Mampus, kalo emang kejadian, windows-ku nggak orisinil, aku alamat nggak punya laptop. Mampus, mampus..
Aku gelabakan, aku bingung. Temen-temen nggak ada yang punya laptop lagi pula. Jadi bisa nggak bisa, aku yang kudu bawa laptop ke China. Aku harus tanya sama orang yang pernah dandani laptopku, si Paman. Sebenernya, Aku juga bingung harus manggil Paman ini apa, soalnya, Beliau nggak ada hubungan saudara sama sekali denganku, atau Ayah Ibuku. Namun, Beliau mengaku bangga padaku, sebagai ucapan terima kasih kepada Ayahku yang telah membantu menyembuhkan sakitnya bertahun silam. Dia baik, terlalu baik. J
Singkatnya, Aku tanya paman soal windows baru laptopku itu, ternyata benar dugaanku, windows-ku sudah di poles, alias nggak original lagi. Beh.. Laptop Acer yang aku punya pake windows xp 1 sebagai perambaan. Sedangkan windows yang nangkring sekarang windows xp 3. Beda versi, tapi yang ini bikin bahaya. So, Aku minta beliau mengganti sistem operasi windows-ku dengan versi orisinil. Dan Beliau menyanggupi.

Oke, sewaktu aku lagi ngumpul di Mc Donald Basuki Rahmat sama temen keberangkatan ke Xiamen, ada telepon masuk dari Paman. Beliau mandat, Aku harus ke rumah Beliau setelah pulang dari acaraku. Dan singkatnya lagi, aku sudah nyampe ke rumah Beliau.

Tiba disana, deng.. Pamanku nggak di rumah. Yang ada hanya seorang bapak 30 tahunan lagi ngutek si putih, laptopku. Namun, aku nggak ngeliat ada yang berbeda dengan si laptop, semuanya sama, bahkan wallpaperku sama bule Romania juga masih sama, screen saver lalat yang aku pasang juga masih sama. Disamping lepiku, ada sebuah laptop manis berwarna biru kehitaman, warna favoritku, merknya Hp. Dan, dengan sangat tiba-tiba, bapak umur 30 tahunan yang menjadi pegawai resmi bea cukai bawahannya Pamanku itu bilang kalo laptop manis itu aku bawa pulang. Wootz? Maksudnya apah, Om?

Bagaikan arum manis yang disambar petir, aku gosong, kaku, segera aku raih gantulan sapi yang lekat dengan handphone ku di saku, Paman aku telepon. Kaget boo’, ternyata laptop manis itu disuruh bawa pulang, disuruh memiliki, dan Aku yang jadi user tunggalnya. Semua data dari laptop putih sudah dipindah, bahkan sudah disipkan sebuah kotak besar sebagai tempat. Laptop baru, masih gress, dan diberikan Cuma-Cuma. Enak banget yahh.. 



Sampai dirumah, Aku kaget bukan kepalang, semuanya masih bersegel, bahkan chargernya pun masih dalam keadaan belum terangkai. . .



Laptop Hp Hitam ( baru )


Pergantian dari Putih ke Hitam:



Laptop Acer Putih (buyut )

No comments:

Post a Comment