Wednesday, November 9, 2011

Meraih Kembali Pamor Kebun Binatang Surabaya

Bobrok Kebun Binatang Surabaya telah menjadi rahasia umum yang menjadi cibiran masyarakat Indonesia bahkan luar negeri. Entah diletakkan dimana muka pemerintah kota saat berbagai jenis media menyorot dan terus menerus meliput perkembangan kebun binatang terbesar se-Asia tenggara tersebut. Sungguh aneh memang, kebun binatang di kota paling bersih se-Indonesia harus rela ditelantarkan lantaran perselisihan dua kubu besar yang sama-sama bersikukuh berebut kekuasaan dan kepemilikan. Menyisihkan kepentingan satwa-satwa yang membutuhkan pelayanan serta kinerja yang baik dari petugas.


Kebun Binatang Surabaya
Mimpi buruk ini tercium media semenjak beberapa satwa mati mendadak secara bersamaan. Ditengarai penyebab kematian hewan-hewan tersebut akibat perlakuan yang kurang baik dari pengunjung seperti; seringnya melempari satwa dengan barang bawaan ataupun batu yang ada disekitarnya; memberi makan satwa sembarangan sehingga mengganggu proses pencernaan satwa. Namun yang paling dipertanyakan tentunya pertanggungjawaban petugas akan fenomena ini, mengapa pengunjung dibiarkan berlaku sedemikian?


Gajah- Kebun Binatang Surabaya
Celoteh pihak kebun binatang tentang hujaman pertanyaan yang dilontarkan media selalu sama; over population alias populasi berlebihan. Entah alasan ini pulakah yang bisa menjelaskan mengapa ada peralatan sound sistem di kandang unta beberapa waktu lalu. Ataukah ini juga alasan mengapa beruang hitam besar harus mengidap 'borokan' yang mengundang iba banyak orang? Ataukah ini pula alasan mengapa banyak burung kehilangan sayapnya serta banyak harimau yang sakit parah?


Tragis memang, padahal kebun binatang Surabaya beberapa tahun silam merupakan tempat kebanggaan dan tempat rekreasi favorit. Dengan lambang patung Sura dan baya yang kokoh di Jalan Setail, tempat kebun binatang ini berdiri. Tempat itu menyimpan memori banyak keluarga bahagia menghabiskan waktunya bersama. Tempat itu pulalah, saksi bahagianya orang tuaku saat Aku bisa berjalan untuk pertama kali. Tempat itu, kebun binatang Surabaya.


Penyelesaian konflik antar petinggi harus segera diakhiri. Jalan tersebut merupakan jalan terbaik yang bisa dilakukan. Apabila memang kedua belah pihak tetap bersikukuh, pengambil alihan kebun binatang Surabaya oleh Pemerintah Kota adalah jalan terbaik. Dan berita baiknya, menurut radar Kompas.com yang diterbitkan pada 1 november 2011, Kebun binatang Surabaya berhasil ditadahi Pemerintah Kota. Semoga ini merupakan awal yang baik bagi kesejahteraan satwa di Kebun binatang Surabaya sekaligus awal yang baru dalam pemulihan kembali keadaan Kebun Binatang Surabaya.


Penataan kembali struktur serta tata ruang yang baik bagi satwa juga menjadi langkah konkret agar pamor kebun binatang Surabaya kembali gemerlap di mata negara. Untuk penanggung jawab proyek besar ini dibutuhkan seorang pemimpin yang tegas serta bijaksana dibawah penugasan pemerintah kota. Pemimpin yang seperti ini sangat dibutuhkan demi kelancaran dan terciptanya ruang lingkup yang baik antara kebun binatang dan pemerintah kota. Selain itu juga mencegah adanya campur tangan pihak ketiga yang bisa menimbulkan perpecahan kembali.


Kebun binatang Surabaya adalah berlian Surabaya yang belum terasah. Kilaunya akan terpancar saat seluruh warganya tersadar bahwa mereka memiliki berlian kemudian mereka mengasahnya bersamaan.


Memperingati hari Pahlawan, 10 November 2011. 


image source: http://cityguide.surya.co.id
http://regional.kompas.com

No comments:

Post a Comment