Saat kebebasan tak terbatas, saat aturan pantas dilanggar, saat laki-laki dan perempuan sama-sama tak bisa menahan nafsu, dan saat batas diantara mereka terhapus waktu.
nursigitt.wordpress.com |
Sudah dari dulu, masa SMA dikenal sebagai masa yang indah. Masa merajut cinta, masa yang tak akan terlupa hingga usia senja. Demikian hingga saat ini, SMA masih merupakan masa yang indah, berkawan dengan teman sejawat dan sepenanggungan. Namun demikian, masa SMA kini juga diartikan sebagai masa suram yang penuh dengan kontroversi sosial. Terutama kenakalan remaja yang tak lagi bisa terkontrol.
Cerita berikut merupakan observasi Saya pribadi sebagai penulis di blog ini. Cerita ini merupakan bukti betapa 'nakal' dan 'bandel' anak SMA jaman sekarang, terutama mereka yang berjenis kelamin perempuan atau yang bersandang kehormatan siswi SMA.
Peristiwa 1:
Sumber: melihat dengan mata kepala sendiri
Hari ini, 7 maret 2012. Saya pulang sekolah lebih cepat dari biasanya, sekitar pukul 11 siang. Saya pulang naik motor bebek biru yang sudah akrab jadi teman. Di perjalanan, Saya melihat dua orang siswi SMA (terlihat dari seragam putih abu-abu yang dipakai) juga dalam perjalanan pulang. Yang Saya tahu, mereka bukan teman sekolah Saya karena kali itu Saya mengenakan seragam pramuka. Seorang siswi dengan seragam tipis dan rambut terurai panjang di posisi depan dan seorang lagi berjilbab di belakangnya, sedangkan Saya menyetir tepat dibelakang mereka berdua.
Beberapa menit kemudian, muncul 3 orang siswa dengan baju putih abu-abu *sepadan dengan seragam yang dikenakan dua siswi tadi* mendekat. 3 orang siswa itu berboncengan dalam 1 motor. Ada dugaan bahwa 3 siswa dan 2 siswi tadi berteman.
Namun betapa kagetnya Saya saat 3 siswa tadi mendekati siswi berambut panjang dan mencolek di area sensitif siswi tersebut. "Astaghfirullah... " desir Saya spontan. Saya kaget, mereka sedang di jalan raya dan tak segannya berlaku demikian. Parahnya, siswi berambut panjang itu bukannya marah, justru tersenyum dengan riangnya sambil berkata sepatah dua patah kata serasa menganggap hal tersebut sangat biasa terjadi.
Selanjutnya, 3 siswa tadi memacu motornya lebih cepat. Siswi berambut panjang memelankan motor dan berusaha mendekati siswi berjilbab. Kaget benar Saya, siswi berambut panjang itu masih tetap tersenyum riang seakan tak ada bagian dari tubuhnya yang 'hilang', Dia tak sedikitpun merasa 'dirugikan'.
Normalkah siswi demikian?
Peristiwa 2:
Sumber: Bapak Guru
Saat ini, siswa kelas 12 sedang dalam kesibukan yang teramat karena harus mengikuti berbagai macam ujian praktek, ujian sekolah, ujian semester, dan finalnya ujian nasional. Namun kasus kenakalan pelajar belum juga usai. Lagi, seorang siswi kelas 12 dari sekolah tetangga dikabarkan telah hamil. Parahnya, Ayah dari bayi tersebut merupakan siswa kelas 11 alias adik kelasnya sendiri. Sudah barang tentu dengan kehadiran si jabang bayi, siswi yang satu ini susah mengikuti ujian kelulusan. Lantas, siapa yang salah?
Saya juga seorang siswi SMA, Saya juga duduk di kelas 12. Namun alhamdulillah, Saya bisa menjaga nama baik sebagai siswi. Cerita diatas mungkin hanya sebuah contoh yang teramat kecil dan sangat biasa dibanding realita remaja yang ada. Miris rasanya melihat sekeliling yang dengan bangga mengobral dan memamerkan aurat. Seharusnya, sebagai seorang wanita bisa menjaga harga diri dan kehormatan masing-masing.
quote for ladies:
Segeralah sadar bagi mereka yang saat ini atau dulu pernah 'nakal' sedemikian. Ingat ladies, yang dirugikan adalah KITA, bukan MEREKA.
No comments:
Post a Comment